Jumat, 31 Mei 2013

Ayo donor darah
Donor darah




Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah.
Donor darah biasa dilakukan rutin di pusat donor darah lokal. Dan setiap beberapa waktu, akan dilakukan acara donor darah di tempat-tempat keramaian, misalnya di pusat perbelanjaan, kantor perusahaan besar, tempat ibadah, serta sekolah dan universitas. Pada acara ini, para calon pendonor dapat menyempatkan datang dan menyumbang tanpa harus pergi jauh atau dengan perjanjian. Selain itu sebuah mobil darah juga dapat digunakan untuk dijadikan tempat menyumbang. Biasanya bank darah memiliki banyak mobil darah.

Untuk dapat menyumbangkan darah, seorang donor darah harus memenuhi syarat sebagai berikut:



  • calon donor harus berusia 17-60 tahun,
  • berat badan minimal 50 kg
  • kadar hemoglobin >12,5 gr%
  • tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole).
  • menandatangani formulir pendaftaranan
  • tidak mengalami gangguan pada pembeku darah
  • lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter
  • untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui.

    seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan :
  • Pernah menderita hepatitis B
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
  • Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
  • Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
  • Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
  • Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
  • Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
  • Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
  • Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
  • Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
  • Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
  • Sedang menyusui
  • Ketergantungan obat
  • Alkoholisme akut dan kronis
  • Mengidap Sifilis
  • Menderita tuberkulosis secara klinis
  • Menderita epilepsi dan sering kejang
  • Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
  • Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera
  • Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
  • Gambar donor darah
  • Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah.
Semakin meningkatnya permintaan darah terkadang menyebabkan PMI mengalami kekurangan stok darah, terutama di bulan ramadhan dan setelah lebaran. Hal ini disebabkan antara lain karena masih banyak masyarakat yang terkontaminasi dengan mitos donor darah (penularan penyakit, donor darah menyebabkan tekanan darah menjadi rendah, dan lain sebagainya), sehingga calon pendonor pun menjadi takut untuk melakukan donor darah. Padahal dengan melakukan donor darah selain dapat bermanfaat bagi orang lain ternyata juga memiliki manfaat bagi tubuh kita, diantaranya :
  • Mengetahui golongan darah
  • Memeriksakan kesehatan secara teratur (donor darah dilakukan 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi dan berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, Penyakit HIV / AIDS
  • Mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh
  • Pendonor yang rutin mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali dapat menurunkan resiko terkena penyakit jantung, terutama pada laki - laki sebesar 30% (British Journal Heart) seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru, dan badan merasa sehat
  • Membakar kalori dalam tubuh

Ayooooo, sumbangkan darahmu, setetes darah yang Anda berikan sangat berharga bagi orang yang membutuhkan.
Salam PMR Trappsila :)

Seputar Kawat Gigi






KAWAT GIGI (BEHEL)

halohaaa...
kali ini kita bakal mbahas tentang kawat gigi ya...
mungkin teman-teman mengenal kawat gigi sebagai hal yang hits banget,apalagi kalo warnanya mejikuhibiniu,wahh senyum sedikit aja langsung silau aww(alay dikit)
Tapi temen-temen tau gag sih kalo kawat gigi udah ada pas jaman sebelum masehi,mau tau lebih banyak?yuk kita mbahas...



   Kawat gigi pertama
Kawat Gigi Kuno
Kawat gigi pertama sebenarnya muncul sebelum masehi,namun lebih disempurnakan ketika memasuki abad 20,seorang dokter gigi, Edward H. Angle merancang system klasifikasi sederhana pertama untuk maloklusi (keadaan yang menyimpang dari oklusi normal), yang masih digunakan sampai sekarang. Sistem klasifikasinya adalah cara untuk dokter gigi menggambarkan seberapa bengkok gigi, ke arah mana gigi bengkok, dan bagaimana agar gigi rata.
Pada awal 1900-an, orthodontis menggunakan emas, platinum, perak, baja, karet gusi, vulkanit (terkadang kayu, gading, seng, tembaga, kuningan) untuk membentuk loops, hooks, spurs, dan ligatures. 14-18 karat emas telah rutin digunakan untuk kawat, band, clasps, ligatures, dan spures, juga iridium-platinum bands dan kabel lengkung, dan gold platinized untuk brackets.
Emas digunakan karena ia lunak dan mudah dibentuk. Akan tetapi, emas mempunyai kekurangan, karena kelembutannya, emas diperlukan penyesuaian berkala dan itu mahal. Dan bisa dibayangkan pula, bands emas ini membungkus seluruh gigi satu persatu. “Metal mouth” memang benar-benar dari emas asli ataupun perak.

Kawat gigi zaman sekarang
http://nisaazdiati.files.wordpress.com/2011/05/behel-2.jpg
Kawat gigi jaman sekarang
Trend Kawat gigi atau behel mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Benda yang satu ini dikenal sebagai alat perapi gigi yang modern. Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru dimulai pada tahun 80-an dan semakin popular pada awal tahun 2000-an. Pada dasarnya kawat gigi berguna untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, bicara, pengucapan dan estetika. Di awal tahun 2008,  ini tampil dengan gaya yang lebih bervariasi dan tentunya lebih menarik. Gambar atau hiasan pada kawatnya memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga banyak remaja yang memasang kawat gigi dengan tujuan ingin mengikuti trend agar terlihat gaul.

Bahaya dari menggunakan kawat gigi
Walaupun demikian, hati-hati dengan efek samping kawat gigi, karena dapat lebih sering mengalami stomatitis (sariawan) disertai gigi yang ngilu, Kadang-kadang terjadi inflamasi gingiva (radang gusi) yang menyebabkan gusi mudah berdarah akibat adanya tekanan yang terlalu besar yang diberikan pada saat kontrol gigi, bisa menyebabkan nekrose jaringan, nyeri atau sakit yang dirasakan dikarenakan adanya proses Resorpsi dan aposisi ( hal ini yang menyebabkan gigi bisa berpindah). biasanya rasa nyeri ini akan hilang setelah 3-7hari. Adanya penumpukan makanan pada sela-sela gigi yang tidak dibersihkan, maka akan terjadi penumpukan plak dan menyebabkan karies, faktor estetis juga terganggu bila ada makanan yang menempel pada kawat gigi.
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat gigi.

Salam PMR Trappsila :)