halohaaa...
kali ini kita bakal mbahas tentang kawat gigi ya...
mungkin teman-teman mengenal kawat gigi sebagai hal yang hits banget,apalagi kalo warnanya mejikuhibiniu,wahh senyum sedikit aja langsung silau aww(alay dikit)
Tapi temen-temen tau gag sih kalo kawat gigi udah ada pas jaman sebelum masehi,mau tau lebih banyak?yuk kita mbahas...
Kawat gigi pertama
![]() |
Kawat Gigi Kuno |
Pada
awal 1900-an, orthodontis menggunakan emas, platinum, perak, baja, karet gusi,
vulkanit (terkadang kayu, gading, seng, tembaga, kuningan) untuk membentuk
loops, hooks, spurs, dan ligatures. 14-18 karat emas telah rutin digunakan
untuk kawat, band, clasps, ligatures, dan spures, juga iridium-platinum bands
dan kabel lengkung, dan gold platinized untuk brackets.
Emas
digunakan karena ia lunak dan mudah dibentuk. Akan tetapi, emas mempunyai
kekurangan, karena kelembutannya, emas diperlukan penyesuaian berkala dan itu
mahal. Dan bisa dibayangkan pula, bands emas ini membungkus seluruh gigi satu
persatu. “Metal mouth” memang benar-benar dari emas asli ataupun perak.Kawat gigi zaman sekarang
Kawat gigi jaman sekarang |
Trend Kawat gigi atau behel mungkin sudah
tidak asing lagi bagi kita semua. Benda yang satu ini dikenal sebagai
alat perapi gigi yang modern. Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru
dimulai pada tahun 80-an dan semakin popular pada awal tahun 2000-an.
Pada dasarnya kawat gigi berguna untuk memperbaiki fungsi pengunyahan,
bicara, pengucapan dan estetika. Di awal tahun 2008, ini tampil dengan
gaya yang lebih bervariasi dan tentunya lebih menarik. Gambar atau
hiasan pada kawatnya memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga banyak
remaja yang memasang kawat gigi dengan tujuan ingin mengikuti trend agar
terlihat gaul.
Bahaya dari menggunakan kawat gigi
Walaupun demikian, hati-hati dengan efek
samping kawat gigi, karena dapat lebih sering mengalami stomatitis
(sariawan) disertai gigi yang ngilu, Kadang-kadang terjadi inflamasi
gingiva (radang gusi) yang menyebabkan gusi mudah berdarah akibat adanya
tekanan yang terlalu besar yang diberikan pada saat kontrol gigi, bisa
menyebabkan nekrose jaringan, nyeri atau sakit yang dirasakan
dikarenakan adanya proses Resorpsi dan aposisi ( hal ini yang
menyebabkan gigi bisa berpindah). biasanya rasa nyeri ini akan hilang
setelah 3-7hari. Adanya penumpukan makanan pada sela-sela gigi yang
tidak dibersihkan, maka akan terjadi penumpukan plak dan menyebabkan
karies, faktor estetis juga terganggu bila ada makanan yang menempel
pada kawat gigi.
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk
hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai
aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini
menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat
gigi.Salam PMR Trappsila :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar