Jumat, 31 Mei 2013

Seputar Kawat Gigi






KAWAT GIGI (BEHEL)

halohaaa...
kali ini kita bakal mbahas tentang kawat gigi ya...
mungkin teman-teman mengenal kawat gigi sebagai hal yang hits banget,apalagi kalo warnanya mejikuhibiniu,wahh senyum sedikit aja langsung silau aww(alay dikit)
Tapi temen-temen tau gag sih kalo kawat gigi udah ada pas jaman sebelum masehi,mau tau lebih banyak?yuk kita mbahas...



   Kawat gigi pertama
Kawat Gigi Kuno
Kawat gigi pertama sebenarnya muncul sebelum masehi,namun lebih disempurnakan ketika memasuki abad 20,seorang dokter gigi, Edward H. Angle merancang system klasifikasi sederhana pertama untuk maloklusi (keadaan yang menyimpang dari oklusi normal), yang masih digunakan sampai sekarang. Sistem klasifikasinya adalah cara untuk dokter gigi menggambarkan seberapa bengkok gigi, ke arah mana gigi bengkok, dan bagaimana agar gigi rata.
Pada awal 1900-an, orthodontis menggunakan emas, platinum, perak, baja, karet gusi, vulkanit (terkadang kayu, gading, seng, tembaga, kuningan) untuk membentuk loops, hooks, spurs, dan ligatures. 14-18 karat emas telah rutin digunakan untuk kawat, band, clasps, ligatures, dan spures, juga iridium-platinum bands dan kabel lengkung, dan gold platinized untuk brackets.
Emas digunakan karena ia lunak dan mudah dibentuk. Akan tetapi, emas mempunyai kekurangan, karena kelembutannya, emas diperlukan penyesuaian berkala dan itu mahal. Dan bisa dibayangkan pula, bands emas ini membungkus seluruh gigi satu persatu. “Metal mouth” memang benar-benar dari emas asli ataupun perak.

Kawat gigi zaman sekarang
http://nisaazdiati.files.wordpress.com/2011/05/behel-2.jpg
Kawat gigi jaman sekarang
Trend Kawat gigi atau behel mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Benda yang satu ini dikenal sebagai alat perapi gigi yang modern. Di Indonesia, penggunaan kawat gigi baru dimulai pada tahun 80-an dan semakin popular pada awal tahun 2000-an. Pada dasarnya kawat gigi berguna untuk memperbaiki fungsi pengunyahan, bicara, pengucapan dan estetika. Di awal tahun 2008,  ini tampil dengan gaya yang lebih bervariasi dan tentunya lebih menarik. Gambar atau hiasan pada kawatnya memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga banyak remaja yang memasang kawat gigi dengan tujuan ingin mengikuti trend agar terlihat gaul.

Bahaya dari menggunakan kawat gigi
Walaupun demikian, hati-hati dengan efek samping kawat gigi, karena dapat lebih sering mengalami stomatitis (sariawan) disertai gigi yang ngilu, Kadang-kadang terjadi inflamasi gingiva (radang gusi) yang menyebabkan gusi mudah berdarah akibat adanya tekanan yang terlalu besar yang diberikan pada saat kontrol gigi, bisa menyebabkan nekrose jaringan, nyeri atau sakit yang dirasakan dikarenakan adanya proses Resorpsi dan aposisi ( hal ini yang menyebabkan gigi bisa berpindah). biasanya rasa nyeri ini akan hilang setelah 3-7hari. Adanya penumpukan makanan pada sela-sela gigi yang tidak dibersihkan, maka akan terjadi penumpukan plak dan menyebabkan karies, faktor estetis juga terganggu bila ada makanan yang menempel pada kawat gigi.
Meskipun fungsi utamanya bukan untuk hiasan, tapi kenyataannya, banyak orang menjadikan kawat gigi sebagai aksesoris. Bentuk serta bahan yang unik, menjadikan kawat perata ini menjadi penghias gigi. Padahal, tidak sembarang orang membutuhkan kawat gigi.

Salam PMR Trappsila :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar